tamanbacaduniapelangi

 

Dunia Pelangi adalah perpustakaan yang penuh ilmu dan banyak pengalaman.

Disana aku mempunyai banyak teman belajar dan bermain

Aku senang disana aku bisa membuat banyak ketrampilan dan kerajinan

aku senang disana

(NOVI, tulisannya gede2 ada bunganya, jadi 1 HVS habis),hoho

 

Pada hari rabu aku dan teman-teman pergi ke Dunia Pelangi

Di dunia pelangi ada banyak buku, tapi teman-teman yang lain-lainnya belum dating

Sambil nunggu teman-teman, aku membaca buku saja

Setelah teman-teman dating, acara di mulai

Hari ini ada kegiatan lomba menggambar dan mewarnai

Aku dan teman-teman langsung mulai menggambar

Setelah selesai menggambar langsung di warnai

Waktu sudah habis saatnya dikumpulkan

Pemenang juara di umumkan besok rabu depan

Hari kemudian aku dating ke dunia pelangi

Waktu saat yang kutunggu

Saatna pengumuman di umumkan pemenang

Juara 1= Anis RT 45

Juara 2=Teddy Irwan nada RT 44

Juara 3=Anisa Adelia putrid RT 44

Aku sangat senang sekali walaupun aku juara 3, aku lansung maju kedean dan di beri hadiah, setelah ku buka kado di rumah ternate hadiahnya sebuah buku dan alat tulis

Walaupun hadiahnya tak seberapa yang kuinginkan, tetapi aku tetap bersyukur sudah mendapat hadiah dari dunia pelangi.

Kenang-kenangan ini tidak akan ku lupakan

Akan ku ingat-ingat kembali di suatu saat nanti.

“walaupun hadiahnya gak seberapa”, ish….. anak kecil jaman sekarang)hehe.pinter y,,

Image

 

 

 

 Dunia Pelangi…

Sebenarnya ada banyak hal yang membuat keragaman ini kami satukan, bahwa kesadaran akan perbedaan yang membuatnya menjadi sangat menarik, menyelaras-kan rasa yang tak sama hingga berakhir indah.

 

Kawan… Dunia pelangi adalah tong “sampah” ide-ide pemuda labil yang berlebih. Sampah adalah sesuatu yang melebihi keseharusan dan menjadi tak berguna saat itu hanya berakhir di tong sampah, begitu pula dengan semangat parah dan ide gila kami para pemuda labil ini yang berlebih, yang saat dibuang begitu saja maka menjadi tak berguna, namun di dunia pelangi-lah mungkin kami berniat mendaur ulangnya untuk menjadi sesuatu hal yang bermanfaat dalam bentuk yang sederhana.

Ya…, tak dipungkiri, bahwa ini berawal dari pertemuan kami sebagai relawan, dan ternyata mungkin tanpa kami sadari relawan telah mengajarkan kami tentang arti peduli tentang arti berbagi apapun itu, dalam hal apa saja yang mungkin dapat kami lakukakan, walaupun hanya senyum dan setetes dua tetes keringat. 

Lama…,kami belajar, dan akhirnya tersadar bahwa relawan itu tak ada akhirnya, ini adalah hakikat kemanusiaan kami, bukan titel ataupun jabatan sesaat yang ada masa berlakunya, namun relawan adalah jiwa, adalah amanah seumur hidup “khoirunnas anfa uhum linnas”, bahkan al-ahzab pun mengajarkan kita berangkatlah walaupun dalam keadaan lapang maupun sempit.(ayat yang harus kami hafal di awal recruitmen, masih pada hafal gk boi..,hoho.yg penting amalan esensinya yak)

Bahkan perjalanan hati di antara sela-sela tebing gunung, atupun di antara deru maraknya gerbong kereta ekonomi, bahkan jeda disaat kita duduk di pintu kereta yang akan selalu menjadi kenangan, saat kita menanti senja sambil menatap anak-anak kecil bermain bola di lapangan rumput desa yang kita lewati, lihat ceria gelak tawa mereka, menyaksikan titik keringat yang membasahi rumput itu, betapa ceria masa itu.., dan kini aku menikmati senja bersama kalian, sambil berbagi cita-cita tentang cinta pada Tuhan, pada manusia, dan alam.

Dan akhirnya ber-akhir resah, seharusnya kita segera melakukan sesuatu, tak hanya menjadi saksi keceriaan bahkan sedih anak-anak kecil di pelosok, apakah mereka berkecukupan, apakah di pagi hari mereka bersekolah, apakah mereka ingin banyak mengenal dunia melalui buku.

Ya.. kita harus segera bergabung bersama tuhan, menjadi kaki tangan Nya untuk berbagi cinta, bahwa dunia yang Kau ciptakan ini luar biasa, dan akhirnya nanti kita bersyukur bersama.

 

Bahkan kunjungan ke Rumah Dunia yang menjadi jawaban atas semua ini, aku selalu suka cara tuhan mengajarkan atau bahkan menjawab resah hatiku, ya…,sepertinya rumah dunia menjadi best inspiration ku menggugat kawan-kawan untuk segera merealisasaikan resah kita tentang kebermanfaatan. Kita buat komunitas buku, karna hanya ini yang saat ini mungkin untuk kita bagi kawan…”ya….. Inilah dia.jawaban tuhan atas apa yang seharusnya segera kami lakukan

“Dunia Pelangi dengan ingin untuk berbagi  sesama dalam bentuk yang sederhana” dan seperti biasa… pemuda labil dengan gaya nekat”akhirnya berdirilah dunia pelangi” dengan segala kisah persahabatan di dalamnya. hehe…, selanjutnya jika ada yang bertanya.. trus selanjutnya dunia pelangi arep piye??? Ha… tidak tau, yang pasti kata mb yanti seseorang yang raganya tak lagi bersama Dunia Pelangi, tapi warnamu tetap menjadi bagian kami mbak…hehe.alay. “ lakukan yang terbaik di titik dimana kita berada” dan “kita lihat saja nanti” haha.

 

Dan kawan…. Dunia Pelangi kini telah melewati masanya 2 Semester kuliahku, hoho.. kbetulan masih mahasiswa.Banyak!..,Banyak pelajaran berharga di dalamnya.

Dan senja 16 Mei kali berakhir dengan lagu Selamat Ulang tahun dari kami semua.

“Selamat Panjang Umur ,kita kan doakan, dan bahagia….”hore….,amin.

“Kakak…,ini ada surprise kue dari kami buat Dunia Pelangi” ( teriak isna dan maya dengan ceria menghampiri kami)

owh…,jadi ini surprise yang maya dan isna siapkan untuk milad pertama DP, hem… pantesan tanya umur, buat beli lilin ternyata:)

Adik…………., kami sayang kalian:)

wah…,jadi berat buat lulus(loh…,ngeles.com)

Smangat boi…,dmanapun kalian, tetap berbagi ceria yak…..:)

Trimakasih DP, Trimakasih untuk semua yang penuh warna.Image

 

Hehe…..,kotor itu kreatif y dek……;)

Akhirnya Dunia Pelangi sepedaan juga, setelah dua pertemuan kemarin tertunda karena hujan. Senangnya ketika melihat anak-anak begitu antusias jika diadakan sepedaan. Untuk sepedaan kali ini aku hanya menuruti kemauan anak-anak yang ingin bersepeda ke bendungan kali code yang disampingnya terdapat beberapa mainan seperti yang ada di TK-TK .

Jam menunjukan pukul 16.30, tidak ada tanda-tanda kakak-kakak yang biasanya mengisi di Dunia Pelangi akan datang, anak-anak sudah merengek minta berangkat. Ok, aku sendiri tidak mengapa, toh masih ada anak-anak yang begitu bersemangat mengayuh sepeda mereka.

Dan sepedapun kita gowes bersama. Langsung ketujuan utama, Bendungan kali Code. Dengan posisi aku yang sendirian, agak susah juga menjaga anak-anak untuk tertib bersepeda, walau gak banyak sih, Cuma 12 orang saja. Saling mendahului bak pembalap , berteriak sepanjang jalan(bukan demo lho,,), ada yang bilang kurang kenceng, ada juga yang bilang terlalu kenceng karena sepedanya begitu mungil tapi tetep lebih gede sih dari upil. Haa,,itulah mereka, aku hanya bisa teriak-teriak sendiri, atur sana atur sini kaya pelatih sepak bola saja.

tidak memakan waktu begitu lama, akhirnya kita sampai di pinggir Kali Code. Dan mungkin anda tau sendiri apa yang akan anak-anak lakukan. Semua berhamburan mencari mainan yang mereka suka. Ayunan, jungkat-jungkit(maaf ini hanya istilah saya karena saya tidak begitu tau apa istilah sebenarnya, mainan yang muter-muter (gak tau juga namanya) dan yang paling parah ada juga yang prosotan (bukan prosotan sebenarnya) di pinggir sungai. Yang terakhir ini yang bikin deg-degan, gimana lo sampai nyebur ke kali,,huaa,,bisa gaswat ki,,eh ada juga yang Cuma memperhatikan aliran sungai dengan tenang lalu meluncur deras ketika melewati bendungan (mungkin besok gede anak ini akan menjadi pemerhati lingkungan,,semoga,,hee). Setelah narsis-narsisan dan mereka mulai bosan, mereka mengajak ke sawah yang dulu pernah kita main-main disana, dan akupun hanya mengiyakannya.

Berangkatlah kita ke sawah yang kita cintai itu, namun kita juga sempat mampir beli minuman di sebuah swalayan. Mereka semua masuk, memilih yang mereka suka, tapi aku berkata “yang sama aja ya, biar harganya sama, n yang seribuan aja ya,,hee”. Setelah membayar mbk yang jaga bilang “anaknya banyak ya mas” , ku jawab “iya, gak usah pake ibu aja udah banyak, apa lagi kalo pake,,hehe”.

Singkat cerita, sampailah kita disawah yang syahdu dan  kurindu. Standarin sepeda dan larilah mereka ,,ceprot,,ceprot,,ceprot,,. Ternyata sepetak hamparan rumput itu basah, padahal kemarin kita bisa berlari-lari dan berguling-guling disitu. “masss,,becek”.,mereka sedikit agak kecewa, ku jawab “yaudah, jalan-jalan aja yuk”..

Berjalan-jalanlah kita menapaki pematang sawah, mendengarkan angin yang mengusik batang-batang padi, sebelum matahari meninggalkan senja, dengar juga senandung, dibalik jendela, sebelum memasuki sunyi (loh,,inimah lagunya franky.he). nampaknya anak-anak cukup senang walau hanya jalan-jalan, karena diselingi dengan jatuhnya teman mereka kesawah, bahkan ada sendalnya yang hampir ilang. Tapi untung ada aksal (yang nyusul bersama ida pake motor,,haa curang) yang dengan gagah berani langsung terjun ke lumpur dan mencari sandal yang ilang,,heroik banget dah pokoknya. Oiya..ada yang seru juga, ketika mereka kusuruh teriak dan tiba-tiba ada suaranya yang bunyinya sama dikejauhan. Mereka terheran-heran..”ko bisae mas”,,ku jawab “itu namanya gema” kuteruskan dengan penjelasan kaya guru beneran,,hee.. dan merekapun berteriak-teriak sambil mendengarkan bunyi pantulan suaranya. Mereka senang dengan maianan barunya.

Begitulah peristiwa rabu sore kemarin, kami semua senang. Aku berdoa, supaya mereka lebih mengenal alamnya walau hanya di sawa, mencintainya dan menjaganya, juga berdoa supaya ketika mereka sampai rumah tidak kena marah orang tua mereka karena kaki yang berlumpur dan bau juga pastinya,,hehe.

Sampai jumpa rabu depan ya,, 😀

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Nasionalisme kami sederhana..

Punya mimpi dan mencapainya bersama…

Nasionalisme kami sederhana

Terus bergerak dan bermanfaat untuk sesama

Nasionalisme kami sederhanaBerusaha ”Warnai Dunia Dengan Ilmu”(Dunia Pelangi)

Dr. Hertz dalam bukunya Nationality in History and Politics mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu hasrat untuk mencapai kesatuan,  hasrat untuk mencapai kemerdekaan,  hasrat untuk mencapai keaslian dan hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa. Kemudian pertanyaan mendasarnya adalah, apakah memang negara ini sudah benar-benar bersatu, apa memang sudah bebas dan merdeka, sudahkah mencapai keasliannya, atau apakah kita sudah benar-benar memiliki kehormatan bangsa? Jika dulu perang menggunakan bambu runcing dengan kesediaan mati di medan perang adalah bentuk untuk memperjuangkan nasionalisme oleh para pahlawan, lalu setelah lebih dari 65 tahun bebas dari penjajah, dengan apakah kita berperang? pertanyaan menggelikitik untuk para generasi muda.

Generasi muda tentunya harus realistis dalam memandang banyak aspek dalam hidup maupun permasalahan bagi bangsanya. Tetapi realistis buat generasi muda bukanlah menyerah dengan keadaan, tetapi realistis adalah melakukan yang terbaik di titik dimana kita berada. Banyak hal yang kita lakukan untuk menjadi nasionalis, merujuk sebuah iklan… tidak membeli produk bajakan, menghargai karya dalam negeri, bahkan cukup hanya membuang sampah di tempatnya adalah salah satu contoh hal yang nasionalis.  Nasionalisme tidak hanya sekedar mengkiritik jalannya pemerintahan seperti perang mulut yang biasa dilakukan di tv yang bikin gerah itu, tetapi dimulai dari sesuatu yang sederhana dan lingkungan kecilpun kita bisa menjadi nasionalis.

Seperti seorang pecinta lingkungan yang memberdayakan sampah selama 20 tahun, seperti dosen yang selalu datang dan keluar tepat waktu ketika ia mengajar, seperti seorang teman yang tidak pernah mengeluh ketika ia membantu umat menjadi lebih baik, seperti seorang ibu yang merelakan anaknya pergi jauh untuk sebuah pendidikan yang berkualitas, seperti banyak orang yang berusaha mencari pekerjaan hahal untuk tidak menambah angka pengganguran di negara ini, atau mereka yang selalu optimis dalam hidupnya agar tidak menambah kedramatisan dari kepedihan bangsa ini. Itu adalah contoh sederhana dari nasionalisme. Yah…nasionalisme itu sederhana…. Bisa dilakukan dengan cara sederhana sesuai dengan peran masing-masing.

Dunia Pelangi adalah wujud lain dari nasionalisme yang sederhana. didirikan dengan idealisme sederhana “ Mewarnai Dunia dengan Ilmu”. Kami berusaha bermanfaat mengenalkan buku sebagai nutrisi untuk logika yang nantinya menjadi modal ampuh untuk membangun bangsa. Seperti ucapan Bung Karno bapak prokmalator kita “Berikan aku 1000 orang tua maka aku akan memindahkan gunung tapi berikan aku 10 pemuda yg cinta akan tanah air maka aku akan menguncang dunia.” Di Dunia pelangi kami berkumpul bukan bermaksud untuk mengunjang dunia, tetapi membuatnya sedikit lebih baik dengan semakin banyak orang mengenal ilmu.

Membaca adalah cakrawa awal membuka pikiran tentang dunia, dan dari membaca seseorang bisa memulai mimpinya. Bill Gate pendiri Microsoft mengatakan bahwa “Saya punya banyak impian ketika masih kecil, dan saya kira semua itu tumbuh dari kenyataan bahwa saya punya banyak kesempatan untuk membaca”. Inilalah cara sederhana membuktikan nasionalisme kami, dengan bersama-sama membangun dunia pelangi, sebuah taman bacaan untuk masyarakat dengan harapan terus bermanfaat dengan realistis dari apa yang kami punya. .

Perang untuk menjadikan bangsa ini benar-benar merdeka, bersatu dan mencapai kehormatan bangsa adalah dengan ilmu, dan menyediakan tempat untuk orang-orang untuk memperoleh ilmu adalah salah satu cara bagi kami memperjuangkan nasionalisme dan kecintaan kepada negara ini. Karena pemuda terus bergerak, karena pemuda terus bermanfaat, dan dari pemudalah suatu saat nanti akan terwujud masyarakat yang benar-benar makmur dan sentosa.

Nasionalisme tidak hanya sekedar retorika atau pergumulan pendapat belaka, nesionalisme adalah terus berjuang dan bermanfaat. Bermanfaat sesuai dengan cara dan kemampan kita, sesuai dengan peran masing-masing. Mungkin negeri Utopia bernama Indonesia raya dan Jaya akan benar-benar terwujud jika semua anak muda mampu berperan masing-masing untuk kebaikan dan mempuanyai visi yang sama untuk kemajuan. Aih, betapa indahnya tentunya kebersamaan. Ketika merangkai langkah-langkah untuk menggapai mimpi bersama.. dan yakin akan ada sesuatu yang indah pada waktunya.

Tulisan ini didekasikan kepada mereka yang berjuang di Dunia pelangi…karena sekali lagi, nasionalisme kami sederhana, bukan sekedar teori atau retorika

Sore ini,,hmm,merasa sungguh istimewa. Sudah lama Dunia Pelangi rindu dengan acara seperti ini,,”Membuat Puisi”. Kami rindu walau kami belum pernah bertemu. Setelah saya renungkan, acara seperti inilah yang perlu sering diagendakan. Saat anak-anak mulai menulis apa yang ia sukai, apa yang ia mengerti, apa yang ia cintai dan goresan itu kami sebut dengan puisi, kemudian mereka menunjukan hasil karyanya di depan teman-temannya. Ah, menurut ku ini indah sekali.

Dengan dipandu oleh temannya ida, yang namanya,,mmm,,siapa ya, sebut saja Yeni (loh,,ini mah nama sebenernya,,hee) sore ini dimulai dengan kurang begitu bersemangat, hanya ada sedikit anak-anak yang hadir walau kemudian satu persatu teman-teman yang lain juga menyusul. “ia adek-adek, hari ini kita akan melakukan hal yang seru” kata kak.Yeni.

“apa mbak, mana,,” anak-anak mulai tak sabar menanti kejutan itu.

Yeni lalu meminta kepada kami ketas dan pena. Ternyata,,kertas tak kami punyai, untunglah masih ada kertas origami sisa permaianan 4 minggu yang lalu. Lalau penanya? Hah, kita juga tidak ada. Terpaksa kami gunakan alat tulis seadanya, mulai dari sepidol warna, sepidol board dan pensil yang harus membongkar tumpukan peralatan kami yang menumpuk di bawah rak buku.

“Dibagi satu-satu ya” ujar Yeni.

Ida pun mulai membagikannya, dan seperti anak pada umunya, mereka berebut kertas berwarna yang mereka sukai. “aku yang orange mbak”,,”aku yang unggu”  aku yang merah” aku yang biru erem (yang terakhir ini yang tau hanya orang jawa,,hehe)

“nah adek-adek,sekarang tulisa apa saja yang kalian suka, apakah yang kamu sayangi, cita-citamu, yang kamu kagumi atau apa sajalah pokoknya yang adek-adek sukai,,ok,” Yeni mulai memberikan instruksinya.

Mulailah mereka menulis apa yang mereka sukai mualai yang bertema Ibu, guru dan ada juga yang menulis tentang bunga. Walau tulisannya polos dan sederhana namun syarat akan makna. Mungkin karena mereka menuliskannya dengan hati, hati yang ikhlas tentunya. Tidak seperti kita yang terkadang menulis hanya untuk pamer, popularitas dan kesombongan. Naudzubillah.

Setelah selesai bekerja keras dalam mengukir sebuah karya, mulailah mereka memproklamirkan kepada semua orang (yang ada di ruangan itu). Di mulai dari Maya yang menuliskan tentang ibu, kemudian nadia dengan Bunga Mawarnya, dilanjutkan dengan Fatia dengan “Guruku Baik” dan diakhiri dengan kak.Yeni yang membawakan puisi karya Kak.Rindi yang berjudul “Ibu”.

Senang rasanya ketika melihat mereka berani tampil dengan hasil karyanya. Tapi yang paling menyenangkan ialah ketika Sintia yang umurnya kira-kira 3 tahun (pokoknya tingginya belum nyampe satu meter dah,,bisa dikira-kira sendirikan,,hee) mengacungkan tangannya, pertanda bahwa ia ingin tampil di depan. Dengan kata-kata yang masih sangat celat, ia berkata bahwa dirinya juga pengen maju. Majulah ia dengan pedenya dan mulai berkata..”nana aya intia” (kalo tidak salah di pengen memperkenalkan dirinnya) dan dengan kalimat itu tepuk tangan menyambutnya dengan meriah,,plok,,plok,,plok..setelah itu kembali duduk dipangkuan kakaknya. Singkat, padat tapi kurang jelas,,hahaha.

Nah itulah kawan sedikit cerita dari sore tadi. Sederhana namun membahagiakan. Semoga di hari-hari esok masih ada senyum mereka dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat tentunya. Atau adakah dari kalian yang ingin mebagi ilmu dan keceriaan kepada mereka. Sungguh kami dan anak-anak itu pasti akan senang sekali. Oiya, yang belum pernak kita lakukan yaitu teater,drama atau yang sejenisnya. Ingin sekali melihat meereka berakting dan menampilkannya di depan umum. Adakah dari kalian yang bisa membagi ilmunya, atau adakah teman kalian yang bisa, ataukah teman dari teman anda ada yang bisa,,kalo ada, maen kesini ya,, di Dunia Pelangi,, \(^.^)/

Akan saya tuliskan beberapa karya mereka, supaya kalian juaga bisa merasakan sensasinya,,halah,,

“BUNGA MAWARKU”

Karya: Nadia

Bunga mawarku yang indah

Selalu menarik juga mempesona

Setiap pagi dan sore selalu ku siram

Aku selalu siram bunga mawarku

Aku bangga merawatnya

Nb: di bawahnya terdapat gambar bunga yang sama sekali tidak mirip dengan bunga mawar dan di sampingnya ada gambar seorang anak perempuan, bisa dilihat dari kucir rambutnya yang berjumlah dua,,hee

“IBU”

Karya: Maya

Ibu…dihatiku kau seperti bidadari

Kau juga merawatku sejak ku kecil

Kalau kau sedih aku juga merasa sedih

Terimakasih ibu…

Bagaimana aku membalas jasamu

Surga ada ditelapak kakimu

Aku akan menyayangimu seumur hidupku

Nb: di bawahnya ada tulisan I LOVE YOU, MUACH.. yang besar dan disampingnya ada gambar daun waru dan kupu-kupu. Tapi yang paling mengharukan ialah karena ibu maya sudah meninggal kurang lebih satu tahun yang lalu L

Dan satu lagi yang berkesan sore itu, ketika ada seorang anak, adelia namanya menuliskan di balik kertasnya. Tulisannya ialah “ai (gambar love) mak iDa, aku suka kamu,,,,hahahaha

Berkilaulah,,PELANGI,, 😀

Debu-debu itu mulai menutup pesonamu,kilaumu tak seindah dahulu.

Tapi lihatlah, hujan sebentar lagi akan reda,, Mentari akan menyambutmu dengan senyum terindahnya

Dan kau akan berkilau lagi,,PELANGI,

Hei,,apa kabar merah,,semoga kau tidak lagi marah,,karena kau seharusnya menjadi semangat yang berdarah-darah,,hoho,,

Kalau hijau gimana ya,,tentunya kau masih menjadi penenang jiwa-jiwa yang tegangkan,,

Jingga??,,hmm,,Pastilah kau masih menemani senja-senja yang merona

Trus kuning, biru, dan unggu gimana,,kalian masih setia dengan peran-peran dalam scenario terhebat Tuhan kan,,

Yeee,,akhirnya setelah beberapa pekan Dunia Pelangi agak memudar tetapi kemarin ahad 27 November 2011 kita mencoba mewarnainya dengan warna-warna terindah,,senyuman kalian telah mewarnainya kawan,,hehe,,

Kali ini untuk membangkitkan benih-benih semangat yang dulu pernah mencuat, lomba Mewarnai ke-2 di laksanakan di Dunia Pelangi, diikuti oleh sekitar 40-an anak-anak (maaf saya hanya bisa memperkirakan, karena kemarin kelupaan tidak ada presensi, saya katakan 40-an karena air mineral kemarin yang satu kardusnya berisi 46, setelah dibagikan tinggal 4 buah saja,,semoga perkiraan saya benar,,hee). Lomba yang dimulai pukul 08.00 wib dan diakhiri pukul 10.00 wib tersebut Alhamdulillah berjalan lancar,,tiada hujan, badai dan gempa bumi yang menghalanginya,,soal anak menangis mah itu dah biasa, namanya juga anak-anak , hee,

Dengan dipersonili oleh Hana Po, Maulida Illiyani, Jamal Sanjai, Neng Fatee, Nurulita Arum Pratiwi+ temennya yang saya lupa namanya dan temennya Ida yang saya juga lupa namanya,,trus disusul oleh Mb. Shinta Andriyana, mb. Nunung Noor HD(gelangnya mana mbaaak,,), mb.Nisa, Hang Darmawan Hambe, akh Sakijo Atmojo, dan mbk Marliyanti Yanti yang pastinya membantu lewat doa kan,,hee,,acara lomba tersebut berjalan sesuai yang diinginkan.

Dan semoga dengan benih-benih semangat itu, Pelangi akan tetap dan tambah berkilau,,Amien

Ditunggu ya di acara Dunia Pelangi selanjutnya,,acara rutin tiap rabu sore dengan materi yang berbeda,,ok,, (hanapoo)

Brazilian song, saying “ When we Dream alone, it is just a dream, when we dream together, it is the dawn of reality. Benar ya kawan…. Ketika kita bersama-sama mewujudkan mimpi kita ternyata semua menjadi lebih mudah… dan sekali lagi “ hal yang paling menyenangkan dari bergerak adalah mengetahui bahwa kita tidak sendiri”

Alhamdulillah… sebuah wacana yang awalnya agak mustahil, perlahan-lahan bisa diwujudkan. Sebuah taman bacaan sederhana dan bermanfaat. “ Dunia pelangi” namanya… dengan harapan be real rainbow yang di dalamnya merangkum semua sisi yang penuh warna, dengan banyak perbedaan tetapi mempunyai satu sisi akan kecintaan yang sama akan berbagi dan bermanfaat.

Taman bacaan ini adalah milik kita bersama… milik si kecil yang akan mulai tumbuh dan membaca, milik remaja yang mulai mencari dan bertanya, milik ibu yang ingin memahami dan mencari tahu, milih sang ayah yang ingin membacakan cerita untuk anaknya, milik mereka yang ingin belajar, dan milik kalian yang melakukan apa yang bisa dilakukan untuk mewujudkan Taman bacaan Dunia Pelangi.

20 maret 2011, di hari minggu yang cerah dengan banyak makanan,,, menyenangkan sekali hari ini ya… dengan berbagai aktivitas masing-masing (motong, nempel, nyampul, maku-maku, ngerekap, nysun buku, ngecat)… ditemani dengan music yang alirannya ganti-ganti… and for the end…. Heh…. Finaly…. Taman bacaan kita bersama agak tersusun rapi ya… Masih banyak yang harus kita lakukan lagi sepertinya, tapi untuk langkah awal bersama… itu sangat baik….

Bagaimana kabar uang receh yang kalian kumpulkan… “ sie bendahara lapor…alhamdulillah sudah semakin menggunung”, bagaimana kabar buku-buku hasil lobi sana-sini? “ Alhamdulillah, sudah bisa Menuhin beberapa rak buku”, dan bagaimana selanjutnya?” selanjutnya tentu saja belum selesai kawan…”

Masih ada rak-rak buku yang belum terisi penuh, masih banyak celengan-celengan yang belum terisi, dan masih pr-pr lainnya untuk menghidupkan taman bacaan ini..

Dunia pelangi… masih menunggu apapun yang bisa dilakukan untuk bermanfaat

Semangat kawan!!!!!

Tetaplah bergerak dan berawarna!!! (yan)

Ini adalah proyek pertama kami untuk membangun sebuah tempat wawasan ilmu bagi masyarakat sekitar. Tentu saja masih banyak proses yang harus dilalui sampai taman bacaan ini benar-benar bisa berjalan. Semoga ini adalah awal yang baik setelah sebelumnya mengumpulkan botol, berkreasi unik dengan cat, membuat lubang untuk memasukan koin dan menjadikannya seperti celengan, kemudian membagikannya kepada teman-teman terdekat. Temanya adalah “ d power of coin”. Membayangkan, jika satu bulan,per orang memasukan koin sebanyak 5000 saja untuk menyumbang buku… maka semakin banyak celengan yang dibagikan kepada mereka yang peduli. Insya allah hasilnya akan luar biasa… Semoga setiap bulannya kita bisa menghasilkan satu atau dua buku yang berkualitas untuk masyarakat sekitar.

Semangat Dunia Pelangi….

Hayok… memaknai dunia menjadi lebih berwarna… dan melakukan apa yang kita bisa..

Dan kami masih menunggu apapun yang bisa dibagi untuk membuat taman bacaan ini berjalan….berbagi dengan sesuatu yang sederhana, dan tidak berhenti untuk bergerak!!! (yan)

Dunia Pelangi,,Ayo Beraksiiiiiii,,,,,!!

Perkenalkan..kami adalah Dunia Pelangi, yang mencoba mengubah mimpi menjadi bukti,,hehe,,

Berawal dari sekumpulan anak muda (Marliyanti, Maulida, Maulana, Muhajir, Hanafi, Iva, Adi, Abdul) yang ingin bermanfaat di masa mudanya ini, karena masa muda adalah masa yang berapi-api,,(itu sih kata Bang Roma,,hee),kami mencoba melakukan hal-hal yang kiranya itu dapat bermanfaat bagi orang lain, mulai yang terkecil hingga agak gedean dikit,,karena “pada saat kau memberi, kau sedang menerima”. Itu kata-kata yang kami dapat di bukunya Butet Manurung, Sokola Rimba, yang juga dari buku tersebut telang memberi kita inspirasi untuk melakukan ini.

Dan mungkin ini salah satu cara kami bermanfaat untuk masyarakat. Kami ingin membuat sebuah perpustakaan atau yang sekarang popular dengan sebutan TBM (Taman Bacaan Masyarakat). Dengan adanya TBM tersebut kita ingin menjadikan masyarakat yang cinta buku, suka membaca dan melek ilmu,,karena katanya buku adalah jendela dunia, makanya kita ingin membuktikannya,,mencari jendela lalu membukanya, kalau tidak dibuka nanti ndak gelap,,hee,,pokoknya, harapan kita ialah bisa melihat masyarakat ini tidak menghabiskan waktunya dengan sia-sia “dari pada bengong,mending baca buku dong”,,sangat idealis,tapi memang harus begitulah anak muda,,

Hal ini terinspirasi ketika melihat banyak orang-orang yang cuma bengong ketika sedang tidak ada pekerjaan. Contohnya ketika melihat tukang yang cuma tiduran saat nunggu penumpang, penjaga warung yang hanya melamun dan masih banyak lagi yang cuma bengang-bengong disana-sini, sungguh mubadzir.

Selain itu kita juga yakin bahwa semua pasti ada ilmunya, ilmu bisa didapat dari belajar dan belajar bisa dilakukan dengan membaca,,,huaa,,pasti kalian tau lebih banyak tentang manfaat membaca, jadi gak usah ku jabarkan lebih panjang.

Akhirnya kita putuskan untuk membuat sebuah TBM yang bernama DUNIA PELANGI,,membuat dunia lebih berwarna,,(penjelasan lebih lanjut tentang nama ini, baca note-note selanjutnya ya,,hehe) yang bertempat dirumah kawan kita Hanafi Prasetyo (yang selanjutnya dipanggil dengan nama “Poo”,,q tak tau sebabnya,,) yang beralamatkan di desa Kranon Rt.44 Rw.11 Sorosutan UH 6/577 Yk.

Untuk mendirikan sebuah TBM tersebut, tidak bisa dinafikan lagi bahwa kita butuh yang namanya dana. Ya untuk keperluan beli buku, rak buku dan perlengkapan yang lain. Untuk itu, kita mencoba membuat sebuah program kecil yang kita namakan The Power of Coin, dengan cara membuat celengan dari botol minuman bekas lalu kita warnai sesuka hati..(niatnya sih biar lebih cantik,,tapi hasilnya,,ya nanti bisa liat sendiri,,,hehe). Kemudian botol-botol itu kita berikan kepada sahabat-sahabat kita dengan harapan sahabat kita tersebut mau mengisinya, yah dengan koin yang sering kali mereka abaikan,( kalau dikumpulin n jumlahnya banyak kan lumayan,,tapi kertas juga boleh lhoo,,hanya sekedar anjuran,,hee).

Kita juga mengumpulkan buku-buku dari sahabat-sahabat kita yang kiranya masih bisa dimanfaatkan. Kita juga berusaha membuat sebuah proposal yang kita sebarkan ke penerbit-penerbit buku, took buku dll.

Dan intinya adalah, bagi kawan-kawanku semua yang juga ingin ikud berpartisipasi dalam TBM ini,,ayo bergabung,,atau yang mau berkontribusi dalam bentuk dana atau buku atau yang lain, kami tidak menolak,,hehe,,yang penting apapun yang bisa kalian kontribusikan ayo lakukan,,lakukan disini,,di Dunia Pelangi,,Timakasih. \(^.^)/

Oleh : Hanapoo

welcome to dunia pelangi site…tempat berekpresi, tempat berbagi

Kalender

April 2024
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

Face Book Dunia Pelangi

Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima pemberitahuan tentang tulisan baru melalui surat elektronik.

Bergabung dengan 3 pelanggan lain

Blog Stats

  • 1.206 hits